Kemangi
Tahukah anda daun kemangi?? Ya…. Benar sekali, daun kemangi adalah daun yang biasanya disajikan dalam menu lalapan. Daun dengan aroma khas ini ternyata dapat juga disajikan sebagai teh. Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orang mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau terancam. Selain melezatkan hidangan, berikut manfaat daun kemangi lainnya:
- Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma dan mencegah kemandulan.
Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen. - Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.
- Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.
Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok dan penurun panas. - Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan peluruh dahak.
- Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.
- Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktivitas saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler.
Stevia
Stevia itulah namanya, terkesan cantik namun sebenarnya adalah manis layaknya seorang wanita. Stevia merupakan tumbuhan perdu hijau dengan nama latin stevia rebaudiana yang menjadi sumber gula alternative pangganti tebu. Tanaman ini memiliki Tinggi perdu 1 m, ukuran daun panjang 5-8 cm, lebar 5-8 cm. Dapat tumbuh pada tanah asam
yang tidak subur atau tanah di pinggiran rawa.berbunga kecil pada pucuk berwarna putih dengan bagian dalam berwarna ungu muda, polennya sangat alergenik, berbentuk serabut dan jumlahnya sangat banyak, mungkin penyerbukan dibantu serangga, berbiji kecil dengan sedikit endosperm, terdispersi melalui angin melalui pappus yang berbulu.
Daun stevia mengandung 3 jenis glikosida yaitu steviosida yang memiliki rasa manis, rebaudisida dan dulkosida yang ketiganya terikat pada karbohidrat seperti
rhamnosa, fruktosa, glukosa, silosa, arabinosa. Senyawa lain yang terdapat dalam daun stevia adalah sterol, tanin dan karotenoid. Selain itu stevia mengandung protein, serat, fosfor, besi, kalsium, kalium, natrium, magnesium, rutin (flavonoid), zat besi, zink, vitamin C dan vitamin A. Tubuh manusia tidak dapat memetabolisa steviosida, karena itu
steviosida dibuang dari tubuh tanpa proses penyerapan kalori.
Steviosida merupakan glikosida yang terdapat dalam stevia, saat ini digunakan
Keuntungan stevia sebagai pemanis: stevia tidak berkalori sehingga tidak menaikkan kadar gula darah dan tidak memungkinkan pertumbuhan bakteria dan ragi pada pangan yang menggunakan stevia sebagai pemanis, stabil terhadap panas hingga suhu 200 0C berfungsi sebagai penguat rasa, memperlambat pembentukan plak dan karies gigi dan tidak toksis serta merupakan bahan alami dan bukan pemanis buatan.
Penggabungan antara daun kemangi sebagai teh dan stevia sebagai pemanis maka kandungan nutrisi dan asamnya sangat baik digunakan sebagai terapi kesehatan dan obat herbal. Pengembangan sumber pangan baru ini memiliki keuntungan yang menggiurkan mengingat saat ini jenis panganan herbal yang umum dipasaran hanya itu-itu saja dan juga kombinasi the kemangi stevia ini minim terhadap resiko penurunan kesehatan. Diharapkan produk pangan baru ini dapat menjadi alternative pengganti minuman teh konvensional. Sampai dengan saat ini teh alternative ini masih dikembangkan oleh Negara Jepang, Belgia, Kanada dan beberapa Negara di Asia.
AGRIBUSINESS BLOG COMPETITION 2009 HIMASETA Universitas Jember
(Di Kutip Dari berbagai Sumber)